Banyak Bicara + Banyak Bekerja

work_life

Setelah membahas tentang strategi baru dalam masalah handling produksi dan pengiriman sprei akhirnya tadi malam saya dan istri baru bisa sampai ke rumah jam 21:30 .. Letih sekali tetapi resiko itu lah yang harus kita jalani sebagai pemilik usaha kecil. Anak kami sudah tertidur pulas dan rasanya koq tidak tega ya melihat dia yg sudah tertidur di butik dan diboyong menuju rumah dalam keadaan tertidur pulas.

Ada beberapa masukan dari agen yg terus kami pelajari dan ternyata menjadi inputan yg luar biasa utk kemajuan usaha kami. Terus inovasi, terima kritik membangun and Let’s Do It yooo ..
Diskusi tentang perubahan sistem handling ini masih terus berlanjut sampai larut dan alhamdulillah saya masih bisa bangun sebelum azan subuh terdengar .. Bangun dalam keadaan yg sangat mengantuk tetapi ternyata bisa berangkat dalam keadaan segar krn semangat di pagi hari .. 🙂

Saya sengaja memilih judul diatas karena dulu tergelitik dengan prinsip yang sejak kecil tertanam pada diri saya “Silent is Gold ” – Diam itu emas dan sedikit bicara banyak bekerja. Maksudnya mungkin, kita yg bekerja dan orang lain yg mempunyai kemampuan bicara yang bisa menikmati hasilnya .. Anda tidak percaya ? saya akan memberikan faktanya .

Sejak saya mulai masuk dunia kerja 10 tahun yang lalu, saya sangat sering melihat seorang yg sifatnya teknik atau administratif menjadi bawahan. Jika kita amati lebih lanjut orang orang yg mempunyai kemampuan bicara lebih yg akan menjadi atasan dan menikmati fasilitas lebih. Saya sendiri sering diajak meeting bareng ke client dan marketing yg bla bla bla .. dan tiba tiba rekan saya berbalik arah “bisa kan nu ?” atau “Teman saya ini pasti bisa menyelesaikan semua masalah anda”
Kadang aneh ya, mereka yg berjanji ini itu tetapi kenapa kita yang harus menyelesaikan semuanya :)) jadi saya pun merubah mindset saya menjadi banyak bicara dan banyak bekerja.

Saat meeting bersama, saya mencoba tampil seimbang, maksudnya jika rekan saya berbicara menurut asumsi dia, saya pun berbicara dari sisi pandang saya, dan alhamdulillah client pun menerima dan kita pun tidak keberatan melakukan pekerjaan yg sesuai dengan kapasitas kita.
Memang tidak mudah merubah sifat seorang teknik yg rata rata introvert, pendiam dan rajin membaca menjadi seorang extrovert, tapi minimal kita bisa menambah kemampuan bicara kita dengan membaca buku buku atau mengikuti milist/ komunitas sehingga bisa manambah wawasan kita. Perluaslah pergaulan dan dengan semakin banyak rekan mudah mudahan bisa menambah cara pandang anda.

Tulisan ini saya angkat murni dari permikiran saya tanpa ada maksud untuk menyinggung pihak pihak tertentu.

Best Regards

Inu Arya A