Menentukan Lokasi Konveksi Sprei

Untuk menentukan lokasi dalam membuat konvesi sprei sebenarnya ada beberapa pilihan, disini saya coba bedah satu persatu kelebihan dan kekurangannya krn saat ini Butik Ceria memiliki 3 konveksi yang kami kelola sendiri dengan 3 lokasi yang berbeda juga.

1. Lokasi dekat pasar sprei, biasanya bentuknya ruko yang disewa pertahun dengan luas yang tidak seberapa jadi harus hemat tempat misalnya untuk silikon bedcover diletakan diatas tangga / gudang darurat. Untuk bahan bahan sprei dibuatkan rak rak dari besi sehingga bisa hemat tempat dengan ruangan vertikal. Kelebihannya adalah dekat dari resource seperti jika hendak mencari benang, plastik, silikon , bahkan banyak sales pabrik yang menawarkan kebutuhan konveksi dengan harga yang kompetitif, terutama jika ada sale dari pabrik. Untuk mencari sumber daya manusia seperti penjahit dadakan / makloon juga berlimpah sehingga ketika order sdg overload untuk project bisa kita outsource.
Kekurangannya adalah persaingan harga yang super dahsyat sehingga sangat sulit untuk development apalagi pengeluaran biasanya lebih besar seperti sewa toko lebih mahal, ruangan lebih sempit, biaya service charge ruko, listrik yang terbatas dan sulit penambahannya krn diatur oleh pengelola

2. Lokasi di Perumahan, untuk lokasi perumahan kelebihannya adalah lebih tenang dalam bekerja karena jauh dari pungli yang sedikit banyak bisa mempengaruhi kinerja, biaya lingkungan juga murah. Untuk bangunan biasanya lebih bagus dan nyaman dibuat kerja sekaligus untuk tempat tinggal sehingga bisa hemat biaya. Hanya saja jam kerja sangat terbatas karena tidak bisa sampai larut malam karena akan mengganggu tetangga. Sedikit saja komplain dari warga akan membuat usaha kita harus mencari lokasi lain.

3. Lokasi di perkampungan, dengan sewa yang jauh lebih murah kita akan mendapatkan tempat yang jauh lebih luas dan biaya lingkungan yang sangat rendah.

Kesimpulannya, baik anda hendak mencari lokasi di ruko, perumahan atau perkampungan tentu tidak lepas dari segi biaya dan jarak tempuh operasional kerja . Silahkan cari lokasi yang agak terpencil atau tidak terlalu dekat dengan tetangga sehingga tidak mengganggu jika hendak kerja sampai larut malam. Bisa juga untuk dinding dilapisi karpet untuk meredam bunyi mesin agar tidak terlalu bising. Selamat mencoba … 🙂

Memilih Mesin Jahit Sprei

Untuk mesin jahit sprei atau bedcover pada dasarnya  sama saja dengan mesin jahit baju atau yang lainnya, hanya saja untuk bedcover nanti pemasangan sepatu jahitnya yang harus diset supaya lebih tinggi. Banyak merk mesin jahit seperti Janome, Brother, Juki, Singer, Typical, Tajima, Yamamoto dan lain sebagainya.

Zaman dulu tentunya nama mesin jahit singer sangat melegenda dengan bentuk yang klasik, warna hitam dan dudukan mesin warna coklat. Tetapi untuk konveksi yang kami kelola, kami gunakan mesin jahit Typical karena selain harga kompetitif juga perawatannya mudah dengan spare part yang banyak tersebar di pasaran. Kisaran harga variatif tetapi rata rata utk merk typical kurang lebih 2 juta-an.

Sentra mesin jahit baik baru atau bekas biasanya sudah tersebar luas di tiap wilayah tetapi setelah kami survey lokasi yang besar ada di Kreo – Tengarang Selatan dekat Ciledug dan di Jembatan Lima. Perakitannya butuh waktu kurang lebih 1 jam tetapi jika anda memiliki Penjahit yang handal biasanya bisa memasang sendiri.

Jika anda yang hendak memiliki usaha konveksi dengan modal terbatas tentunya bisa membeli mesin jahit second dengan harga yang agak miring, tetapi yang harus diperhatikan jangan sampai umur mesin jahit terlalu tua karena mesin jahit yang sering rusak akan mengurangi kapasitas produksi. Kisaran harga mesin jahit second tentunya tergantung kondisi tapi rata rata 1 jt- 1.5jt. Sedikit tips jika anda ingin mendapatkan mesin jahit bagus dengan harga murah bisa beli langsung di konveksi yang mau ditutup, karena harganya bisa langsung borongan dengan mesin obras.

Yang harus diperhatikan adalah minyak jahit yang ada di bawah mesin jahit harus selalu dijaga jangan sampai kering karena akan menyebabkan mesin menjadi aus. Lalu seminggu sekali harus selalu dibersihkan dari dari kotoran yang terkumpul dari debu sintetis bahan sprei . Minyak yang menyatu dengan debu sintetis membuat kotoran menjadi lengket dan sulit dibersihkan, jadi jangan tunggu debu mengumpul, bersihkan sesering mungkin.

Kamar Tidur Nyaman untuk Anak

kamar-anak

Kenyamanan adalah faktor penting yang dicari saat ini. Tak hanya konsumsi orang dewasa, anak anak pun berhak mendapatkan kenyamanan. Oleh karena itu, untuk mendukung rasa nyaman, berkreasilah agar setiap sudut kamar si kecil tampak apik.

Kamar tidur anak identik dengan pemilihan warna bercorak cerah pada dinding, sprei, dan furniturenya. Untuk menempatkan furnitur, pastikan menempatkan tempat tidur, lemari pakaian, serta meja belajar sebagai amunisi wajib si buah hati. Pilihkan juga sprei dan pernak perniknya seperti bantal cinta, bantal hati dan boneka yang sesuai dengan tokoh idola si kecil.

Jangan lupa pilihkan bahan sprei terbaik untuk putra putri anda sehingga mereka tidak gelisah waktu tidur akibat sprei yang gatal karena berpasir atau permukaanya berbulu. Sprei yang nyaman tentunya membuat tidur mereka lebih nyenyak dan siap beraktifitas dengan prima keesokan harinya.

Hindari meletakan komputer dan televisi di kamar anak, pasalnya anda tidak dapat senantiasa mengontrol tontonan yang mereka lihat di televisi atau komputer. Biasakan mereka beraktifitas di ruang keluarga maupun bermain komputer di ruang kerja anda.

Untuk menambah elemen segar dan ceria kamar, coba sematkan ide kreatif pada dekorasinya. Misalnya pemilihan wallpaper, lampu tidur, maupun warna dinding. Sesuaikan juga dengan tema film kartun atau tokoh kartun favorit anak. Sebagai dekorasi dasar, cobalah bermain dengan empat dinding. Misalkan ada empat sisi dinding kamar, pilihlah warna berbeda untuk masing masing bagian. Untuk warna cerah sematkan dibagian kepala tempat tidur dan sisi lain bergradasi dalam satu kelompok warna.

Selamat berkreasi…

Usaha Sprei yang Galau :)

Kali ini bukan membahas butik-ceria ya, tetapi beberapa rekan pedagang sprei yang galau sehingga usaha sprei yang dirintis bertahun tahun hancur berantakan , tentunya ada beberapa sebab yang bisa kami share disini, Baik kita mulai saja ya :

1. Pedagang sprei di pasar persaingan sempurna misal cipadu, tanah abang, bahkan online sendiri bisa galau jika harga yang ditetapkan tidak kompetitif bagi pedagang. Margin yang cukup mestinya tidak hanya untuk pembeli tetapi juga untuk pedagang, rasio margin yang terlalu minim akan membunuh usaha pelan pelan apalagi jika pedagang kecil dan besar berkumpul, tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan yang kecil sehingga yang tersisa hanya gajah gajah sprei saja. Solusinya bisa diciptakan strategi harga seperti busana muslim yang menggunakan range margin bervariatif mulai dari 10% hingga 40% dan salahnya sistem yang tercipta di bisnis sprei ini seperti menjadi acuan baku margin minim saja 10% bahkan bisa jauh dibawah itu, tentu bisa diatasi dengan pembentukan koperasi yang menetapkan harga bersama.

2. Hutang supplier dianggap milik pribadi. Biasanya bahan yang kita ambil sebelum diolah menjadi sprei untuk pemain lama mendapatkan tempo pembayaran 1 bulan, sehingga ada kelonggaran. Tetapi akibatnya pedagang sering lupa diri atau pencatatan bon hutang kurang baik sehingga seolah olah yang dimiliki adalah milik pribadi dan digunakan untuk keperluan lain seperti beli mobil, cicil rumah dan sebagainya, Begitu jatuh tempo pedagang sering mengalami dead lock sehingga tidak bisa membayar tagihan dan usaha harus tutup dengan sukses. Jadi sangat penting untuk belajar cash flow penjualan dan displin untuk bayar tagihan.

3. Kurang Inovatif, jadi apapun usahanya , bukan hanya sprei saja, kita butuh business development atau pengembangan usaha, karena manusia pada kodratnya tidak suka yang monoton. Entah itu kretif productnya atau cara bisnisnya, misal dulu tidak ada sprei bola maka mulai semester ini dikeluarkan edisi sprei bola atau dari cara bisnisnya yaitu tadinya jualan sprei offline maka sekarang jualan online atau jualan sprei dengan teknik MLM .

Masih banyak lagi yang harus kita perhatikan agar usaha sprei yang sudah kita tekuni tidak hancur berantakan, yang paling utama adalah suasana hati seorang pengusaha / pedagang tidak boleh sering sering galau. Mendekatkan diri kepada sang Pencipta adalah obat mujarab mengusir rasa galau.

Pembuatan Sprei Kain Batik

Membuat sprei dari kain batik yang pertama kali harus dilakukan adalah menyediakan kain mori bewarna putih polos dengan lebar 240 cm. Kain itu diukur lalu dipotong sesuai kebutuhan. Untuk Sprei ukuran 100 dibutuhkan bahan 2.15m, ukuran sprei 120 bahan 2.35, sprei 160 bahan 3.5m, sprei 180 bahan 3.75. Bila kain mori ingin dicap, kain dibawa ke sebuah ruangan khusus semacam pusat tempat pengerjaan batik cap.

Pembuatan sprei batik cap memerlukan keterampilan khusus. Ada alat berbentuk seperti setrika tetapi dibawahnya berupa bidang segi empat dengan ukiran batik sesuai motif yang diinginkan. Alat cap dicelupkan pada malam cair. Dengan gerakan cepat, cap ditempel pada kain mori. Karena jika lambat sedikit, cairan malam akan membeku.

Sedangkan pembuatan batik tulis, langkahnya hampir sama. Setelah kain mori dipotong sesuai ukuran , kain digambar menggunakan pensil untuk membuat pola motif batik yang diinginkan. Kemudian dilakukan tekhik mencanting. Ada alat tulis dari tembaga kecil seperti pena untuk membuat gambar dengan menggunakan cairan malam. Proses berikutnya adalah pewarnaan. Pengerjaan pewarnaan batik tulis sama dengan pewarnaan pada batik cap.

Setelah dicanting maupun dicap, kain sprei dibawa ke tempat khusus pewarnaan. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara celup sehingga seluruh kain sprei terandam warna yang dikehendaki. Sekarang sprei batik sudah selesai diwarnai. Tahapan berikutnya adalah disorot untuk menghilangkan malam yang melekat pada batik. Caranya dengan mencelupkan kain batik pada air panas agar seluruh lapisan malam luruh. Walhasil akan tampak corak batik yang dikendaki.

Setelah proses pewarnaan, batik dianginkan sampai kering. Setelah itu dipotong lebih detail untuk bantal, guling, dan sprei sendiri. Selanjutnya dilakukan penjahitan dengan sistem konveksi. Tahapan selanjutnya adalah pengemasan sprei batik dan pengiriman ke pembeli.