Modalnya berapa ?

pitcher_water_to_glass

Itu adalah kata kata yang sering saya dengar ketika sedang berkenalan atau bertemu dengan teman lama dan baru mengetahui ternyata kami telah alih profesi dari duet IT menjadi duet Pedagang.

Kalau bicara modal jujur saja itu relatif .. pertama kami memulai usaha ini hanya dengan modal yg pieces of cake sekitar 5 jt .. malahan istri saya memulai lebih dahulu dengan 2 jt saja. Sisanya modal katalog yang biasanya kita dapatkan dari supplier. Tetapi apa iya dengan modal sekecil-kecilnya bisa menghasilkan untung yang sebesar besarnya seperti teori yang sering kita pelajari waktu sekolah. Kalau yang itu boleh saya bilang “Kurang tepat “, tetapi mungkin banyak juga rekan yang sudah berhasil dengan teori modal kecil untung besar.

Pengalaman kami adalah teori kapasitas .. semakin besar kapasitas kita maka order yang masuk pun akan semakin besar, karena ibarat gelas kecil tidak akan muat jika diberi kucuran air besar, pasti akan luber. Jadi caranya besarkan gelasnya dan air yang masuk akan lebih banyak .. dan jelas itu diperlukan suntikan modal atau biasa disebut dana segar. Berkali kali kami menambah modal untuk usaha kami ini bahkan rumah simpanan kami telah sukses dilego, dan pengorbanan terbesar kami adalah resign dari perusahaan tempat kami bekerja dengan posisi yang cukup mapan.

 

Kalau jualan online gimana, kan bisa tuh dengan modal katalog saja ” .. itu juga kami alami sendiri betapa kami harus terus berbohong diawal usaha karena belum PD atau malu jika ada customer yang mau ke rumah untuk melihat langsung stock kami, dan akhirnya kami janjian diluar dengan alasan pas banget sedang diluar. Jadi , suka tidak suka kita harus punya stock atau minimal showroom kecil untuk mendisplay barang dagangan kita. Intinya memulai usaha memang tidak terlalu sulit tetapi mempertahankan usaha agar tetap exist itu yang paling sulit. Inovasi dan development harus terus kita lakukan agar usaha kita bisa tumbuh kembang.

 

Salam Hangat

Happy Birthday Izza

ultah_izza

Minggu minggu ini ada beberapa peristiwa penting di keluarga kami yaitu Izza ulang tahun yang pertama tanggal 11 july 2009 dan Hafizh pertama kali masuk TK A setelah pindah sekolah dari Playgroupnya.

Tidak terasa ternyata putri kami sudah berumur 1 thn .. tambah pintar dan tambah lucu walaupun kadang sering dibuat kelabakan .. kecil kecil sudah pintar acak acak barang he..he..he apalagi jika sudah duet dengan kakaknya… tiap pagi si Mbak beres beres CD, nah malamnya dibuat berantakan lagi .. pernah ditanya oleh uminya “Hafizh .. Izza koq berantakin barang terus sih .. ayo donk diberesin ..” spontan anak kami yg pertama menjawab “namanya juga anak anak mi “:)) kalau sudah begitu kita berdua yang ngakak .. koq bisa ya anak kecil punya jawaban spontan.

Kalau sedang dijalan , kami coba ajak diskusi kecil “Hafizh nanti klo sudah besar mau dagang apa ? ” .. dia sering bilang “klo aku dagang sprei dan adek ntar jualan handuk ” .. kami coba membrain wash pikiran mereka bahwa someday mereka tidak akan bekerja untuk orang lain, tapi mencoba memikirkan product apa lagi yang akan mereka develope. Bedanya dengan orang tua kami dulu “Ayo kamu belajar yang rajin biar nilainya bagus dan gampang cari kerja ” ,, yang sekarang kami lakukan hanya terkadang mengajak merekauntuk melihat aktifitas kami menjalankan usaha mulai dari pembelian bahan baku, deal ke perusahaan utk souvenir, proses produksi , packing sampai ke proses pengiriman di expedisi .. sampai sampai Hafizh pernah bilang “Abi, klo aku mau beli mainan berarti kita mesti jualan sprei dulu ya

Kasihan ya masak mau beli mainan mesti jualan sprei dulu 🙂 nah biasanya kami memberi jatah satu kali belanja mainan dalam satu bulan .. minggu pagi saya ajak ke pasar gembrong atau lebih dikenal dengan pasar perumpung , gudangnya mainan atau pusat grosir mainan anak.
Walaupun yang dibeli hanya satu pcs tapi saya sering mengajak hafizh keliling pasar, tawar sana sini, ngobrol dengan pedagang disana sampai duduk duduk sambil minum teh botol. Dengan wajah puas setelah keliling , sambil menerawang hafizh berkata “Abi, aku tau ntar klo sudah gede jualan mainan saja biar bisa main terus ” he.he..he ya seperti yang tadi dia bilang “namanya juga anak anak ” 🙂

Salam Hangat

Inu Arya A

Marathoner or Sprinter

marathoner_sprinter

Saya ada pengalaman sedikit yang ingin saya sharing bersama rekan rekan blogger yang akan memutuskan melakoni dunia yang saat ini sedang saya jalani. Sebulan yang lalu berarti 6 bulan sudah saya berjuang bersama Butik Ceria full time.

Ini bedanya, jika dulu saya masih bekerja maka butik ini hanya sambilan “Yang alhamulillah jika menghasilkan dan tidak masalah jika tidak menghasilkan karena toh masih ada gaji ” .. bedanya sekarang ini saya sudah total di butik, jadi ada rasa was was jika terjadi sesuatu dgn butik kami ini. Karena rasa kekhawatiran itulah yang membuat kami rela full investment di butik, bukan hanya tabungan pribadi, mobil, tanah, waktu bahkan mungkin juga keluarga, karena saya benar benar mencurahkan semua perhatian saya untuk kemajuan butik. Bekerja tanpa libur dan jauh lebih workholic dibanding masih jadi pekerja. Disitu saya lupa bahwa jasmani dan rohani saya pun butuh istirahat, sehingga tiba tiba saya merasa sangat letih dan lelah pikiran. Seperti anak kecil yang makan kekenyangan, nah saya merasa mabuk pekerjaan sehingga terasa mual dan pikiran terasa penuh. Apalagi jika saya teliti lagi, jarak saya dgn tujuan masih terasa sangat jauh …

Team yang solid, stock bahan yang mumpuni, ruang kerja yang nyaman, gudang yang luas, showroom yang sejuk .. semua masih terbang di awang awang .. sehingga saya sering merenung, apa jalan yang saya tempuh ini sudah benar arahnya atau bahkan sebenarnya saya telah salah melangkah. Alhamdulillah disaat saya sedang jenuh, saya siraturahim ke toko kawan di daerah kota .. cerita cerita kesana sini mengenai pertumbuhan bisnis, kendala usaha dan tidak sengaja istri saya menceletuk “Mas Inu lagi suntuk, sudah mulai jenuh ni bos ” .. spontan rekan saya ini melihat ke arah saya dan membisikan kalimat sakti “Inget bos .. kita ini marathoner, bukan sprinter ” ..
Jadi selama ini saya memang telah salah persepsi, dulu saya pikir jika saya telah full time wirausaha maka semua akan berjalan dengan sempurna karena langsung dibawah pengawasan saya tetapi saya lupa bahwa itu semua butuh waktu. Teruslah berlari, jika saatnya istirahat tiba, lepaskan beban itu sejenak, lalu teruslah berlari .. jika memang sampai habis waktu kita ternyata belum sampai ke tujuan, serahkan tongkat estafet itu ke penerus kita dan biarkan mereka berlari dan begitu seterusnya .. Pada akhirnya tujuan akan tercapai walapun kita hanya bisa menikmatinya dari surga .. aminnn 🙂

Salam

Inu Arya A